Ah … seperti biasa saat larut tiba , aku hanya terpaku
dengan pena dan secarik kertas putih.
Aku berniat menggerayangi Kertas kosong itu dengan pijatan - pijatan indah dari tintaku yang mampu membuat manusia, ah.. ..tidak !! bahkan Bidadari pun tersenyum saat membacanya nanti .
Ku pantik korek api , ku nyalakan Tembakau bermerek yang
sudah kusiapkan untuk teman berimajinasiku malam ini . dan ku seruput kopi
hitam hangat milikku untuk membunuh
Kantuk yang tak tahu kapan akan
melanda.
Mulai ku dekatkan Penaku ke kertas putih itu, bersiap
menulis bait pertamaku dalam karangan indah yang akan ku buat malam ini .
Tapi ternyata hanya dalam hitungan detik , Dahi ku berkerenyit . kata
– kata yang biasanya sangat mudah untuk aku tuangkan di secarik kertas . malam itu seolah memusuhiku , inspirasi yang
biasanya datang tanpa di undang seolah terlelap dalam keheningan malam itu tak dan tak bergeming.
Aku pun berkelit , mungkin karena Tv yang masih menyala atau
lampu di ruanganku yang masih terang benderang, mempengaruhi Imajinasiku untuk
berkeliaran . lalu ku matikan semuanya .. dan ku
duduk kembali di tempat dimana aku akan mulai meracik kata – kata
menjadi kalimat penuh makna .
Beberapa saat … aku termangu lagi , ekspektasi ku untuk malam
ini tak sesuai dengan kenyataaan .
Karena dimalam senyap
ini, aku hanyalah si Bodoh yang untuk menulis satu huruf pun tak mampu.
Bahkan dalam keadaan gelap dan sunyi tanpa ada yang mengganggu …. aku tetap saja tak bisa.
Ada apa ?
Lalu akupun memutuskan untuk menjadi seorang detektif saja malam ini , untuk mengintrogasi dan
menyelidiki Hati ku sendiri .
Hati yang terlihat mencurigakan.
Aku pun tercengang ketika aku menanyai Hatiku sendiri yang tampak lusuh dan kusam,
kutanya kepadanya ada apa , dan kenapa kau begitu murung dan
kusam seperti itu ?
lalu ia pun hanya
merunduk tanpa menjawab apapun ..
Ku sapa dan kuhibur dia dengan lelucon andalan milikku … , dia
pun tersenyum dan tak lama kemudian ia tertawa riang bahagia , senang sekali melihatnya .
Tapi tunggu ….
Karena untuk malam ini aku adalah detektif , maka … akupun tau bahwa sang Hati hanya sedang Ber-akting atau berpura – pura .
cukup lama aku mengenalnya , bahkan mungkin semua orang
dapat ia tipu dengan akting yang meyakinkan itu , tapi tidak dengan diriku !
Bahkan sekalipun ia memakai topeng dan aku terpejam bahkan bila semua ingatan ku di hilangkan , aku
tetap dapat tahu bahwa ia adalah Hatiku .
Lalu... akupun
menegurnya .
Wahai .. ”” Sang Hati …. Tak usahlah kau menipu seorang
detektif handal sepertiku !! dengan
ekspresi ceria namun penuh kepalsuan itu !!
Ia pun tercengang seolah malu , lalu menatap dengan penuh kekosongan
kepadaku
Bak seorang maling yang tertangkap basah lengkap beserta barang bukti di tangannya .
Lalu ia pun mengaku .
" Hahaha aku hanya sedang kesal saja .. " ungkapnya kepadaku .
Bohong ! dengan sigap aku membantahnya ..
“ Aku hanya sedikit lelah” Sampai akhirnya dia mengakui apa yang ia rasakan ..
karena ia tahu hanya dirikulah satu - satu nya yang tidak bisa ia bohongi di dunia ini .. ,Yak." Aku ..!
Lelah ? bagaimana bisa ??
tanyaku lebih dalam kepadanya ….
Dengan bibir bergetar ia menjawab :
Aku lelah dengan harapan yang datang dengan tiba – tiba dan pupus saat
aku lengah.
Aku lelah dengan cibiran – cibiran
Aku juga lelah dengan semua yang memandangku dengan hanya 1 mata,
padahal ia memiliki sepasang.
Aku lelah berharap untuk disayangi
Aku lelah menyayangi yang tak ingin disayangi .
Aku lelah dengan “Label” yang mereka berikan kepadaku seolah tahu pasti
diriku
Aku lelah untuk ingin memiliki
dan dimiliki
Aku lelah untuk tak di anggap
Aku lelah untuk terus dibenci dan di anggap pengganggu
Aku lelah dengan kebaikan yang
salah diartikan
Aku lelah dengan semua yang menjauh
Aku lelah dengan mimpi yang tak
terwujud
Aku lelah dengan ketidakmampuanku
Aku lelah terus disalahkan
Aku lelah dengan Ke Pura- pura an
Aku lelah dengan usaha yang tak dihargai
Aku lelah dengan keberadaan yang tak di anggap
Aku lelah dengan keputus asaan
Aku lelah dengan ditinggalkan
Aku lelah menjadi aktor yang memerankan peran bersahaja
Aku lelah dengan janji
Aku lelah dengan tuntutan
Aku lelah mencintai dalam diam
Aku lelah memberi yang terbaik hanya untuk di lupakan
Aku lelah untuk hal – hal bodoh yang aku lakukan
Aku lelah dengan peduli yang tak
dipedulikan.
Dan… Aku lelah untuk Lelah .
Aku tesentak melihat pengakuan dari si “Hati” . Tak kusangka dia memendam semua
dengan sangat tertata rapih dan teratur lalu ia sembunyikan di tempat ter - aman
di dunia ini tanpa ada seorangpun yang tahu .
Lalu…. setelah ia sembunyikan semuanya , ia keluar dengan
berbalut Keceriaan dan semangat palsu.
Aku terkagum dengan apa yang ia lakukan ..., aku begitu
mengenal dan hafal sepenuhnya tentang dia (Hati) tapi tak kusangka ia yang pemalu dan selalu ingin terlihat kuat itu ,
akhirnya menumpahkan semuanya kepadaku begitu saja tanpa ada yang ia tutupi lagi .
Se lelah itu kah dia ?
Tapi tugasku untuk malam ini, adalah bukan hanya menghiburnya
atau sekedar memotivasinya , tapi juga aku harus melarangnya untuk membuang
habis semua harapan .
Hei “Hati” ...
" Terimakasih
untuk semua yang kau tahan dan yang kau lakukan untuk diriku yang bodoh ini.
Terimakasih untuk tidak gampang terluka .
Terimakasih untuk selalu
mengajarkan apa itu kesabaran
Terimakasih untuk adanya dirimu dalam organ tubuh ku ini
Karena tanpa adanya dirimu , aku mungkin akan buta tentang
arti Menyayangi atau mencintai sepenuhnya
Terimakasih untuk ramah tamahnya dirimu untuk selalu
memaafkan
Dan ... terimakasih untuk selalu memaksa tersenyum dan baik –
baik saja saat kau dilukai
Terimakasih karena
kamu selalu mengingatkan Akal ku untuk melupakan hal buruk yang orang lain
lakukan terhadapku ,juga untuk hal baik yang aku lakukan kepada orang lain ,
hingga aku mengenal betapa luar biasanya hal yang bernama “Ketulusan ” itu . "
Tapi …. Apakah kau lupa wahai Hati-ku ?
Aku pernah membaca sebuah Buku ,
beberapa waktu lalu … aku melihat tulisan di buku itu dengan mata , dan
mengartikan beberapa kata penting
dengan Akal .
Tapi ada Satu Paragraf luar biasa di buku itu .
Hingga akal ku berhenti bekerja , dan kamu yang mengambil
peran untuk menemaniku saat aku membaca Penggalan paragraph di kalimat tersebut
. padahal aku tidak memanggilmu .
Dan aku sangat ingat , saat itu kamu membacanya dengan sangat antusias huruf demi huruf, kata demi kata ,
baris demi baris .
Dan kamu Berkata ..
kamu begitu tersentuh saat membacanya , dan saat selesai
membacanya , kamu merasa bagai Hati yang paling bersemangat di dunia ini .
masih ingat kah kamu dengan kata – kata indah di buku yang kita baca bersama itu ?
Jika iya ..
Maukah kamu mengucapkan kata – kata itu sekali lagi bersama
ku ?
"Diapun hanya mengangguk .."
Baiklah ayo kita ucapkan dengan lembut kata – kata itu sekali lagi ..
“Memberikan seluruh cintamu kepada seseorang
Bukanlah jaminan dia akan membalas cintamu.
Jangan mengharapkan balasan cinta
Tunggulah sampai cinta berkembang di hatinya
Tetapi jika tidak ..
Berbahagialah karena setidaknya Cinta tumbuh di hatimu ”
Bagaimana wahai “Hati” ku yang lelah. masihkah kau merasa lelah ?
Bukankah kau yang paling Mengerti , makna dari kata - kata tersebut ?
“tanyaku dengan penuh senyuman kepadanya”
Lalu ia menjawab "Ah… kau memang tempat yang pantas untuk aku diami , baiklah
… terimakasih sudah menjadi wadah yang
tegar dan menolak untuk membuang harapan dan selalu percaya kepada semua mimpi serta mengharamkan
kata “Menyerah” dalam Hidup yang dipenuhi dengan kebusukan ini."
Hahaha … tidak masalah ! kembalilah.., dan tolong Camkan pesanku ini :
“ Tetap lah menjadi Hati yang
memberi hati kepada hati yang
membutuhkan hati tanpa harus takut sakit hati .
Karena sejatinya .. sesuatu yang
dilakukan dengan hati akan sampai pula
ke Hati . ” :)
- Panji Asmoro
Beautiful story... #2thumbsup
BalasHapus